BUDIDAYA KELAPA SAWIT

Mei 10, 2011 pukul 5:46 am | Ditulis dalam Uncategorized | Tinggalkan komentar

Nama : setyo pujo l
Kelas : 4A3
Nis : 6142
BUDIDAYA KELAPA SAWIT (Elaeis guineesis)

I. PENDAHULUAN
Agribisnis kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.), baik yang berorientasi pasar lokal maupun global akan berhadapan dengan tuntutan kualitas produk dan kelestarian lingkungan selain tentunya kuantitas produksi. PT. Natural Nusantara berusaha berperan dalam peningkatan produksi budidaya kelapa sawit secara Kuantitas, Kualitas dan tetap menjaga Kelestarian lingkungan (Aspek K-3).

II. SYARAT PERTUMBUHAN
2.1. Iklim
Lama penyinaran matahari rata-rata 5-7 jam/hari. Curah hujan tahunan 1.500-4.000 mm. Temperatur optimal 24-280C. Ketinggian tempat yang ideal antara 1-500 m dpl. Kecepatan angin 5-6 km/jam untuk membantu proses penyerbukan.
2.2. Media Tanam
Tanah yang baik mengandung banyak lempung, beraerasi baik dan subur. Berdrainase baik, permukaan air tanah cukup dalam, solum cukup dalam (80 cm), pH tanah 4-6, dan tanah tidak berbatu. Tanah Latosol, Ultisol dan Aluvial, tanah gambut saprik, dataran pantai dan muara sungai dapat dijadikan perkebunan kelapa sawit.

III. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
3.1. Pembibitan
3.1.1. Penyemaian
Kecambah dimasukkan polibag 12×23 atau 15×23 cm berisi 1,5-2,0 kg tanah lapisan atas yang telah diayak. Kecambah ditanam sedalam 2 cm. Tanah di polibag harus selalu lembab. Simpan polibag di bedengan dengan diameter 120 cm. Setelah berumur 3-4 bulan dan berdaun 4-5 helai bibit dipindahtanamkan.
Bibit dari dederan dipindahkan ke dalam polibag 40×50 cm setebal 0,11 mm yang berisi 15-30 kg tanah lapisan atas yang diayak. Sebelum bibit ditanam, siram tanah dengan POC NASA 5 ml atau 0,5 tutup per liter air. Polibag diatur dalam posisi segitiga sama sisi dengan jarak 90×90 cm.

3.1.2. Pemeliharaan Pembibitan
Penyiraman dilakukan dua kali sehari. Penyiangan 2-3 kali sebulan atau disesuaikan dengan pertumbuhan gulma. Bibit tidak normal, berpenyakit dan mempunyai kelainan genetis harus dibuang. Seleksi dilakukan pada umur 4 dan 9 bulan.
Pemupukan pada saat pembibitan sebagai berikut :
Pupuk Makro
> 15-15-6-4 Minggu ke 2 & 3 (2 gram); minggu ke 4 & 5 (4gr); minggu ke 6 & 8 (6gr); minggu ke 10 & 12 (8gr)
> 12-12-17-2 Mingu ke 14, 15, 16 & 20 (8 gr); Minggu ke 22, 24, 26 & 28 (12gr), minggu ke 30, 32, 34 & 36 (17gr), minggu ke 38 & 40 (20gr).
> 12-12-17-2 Minggu ke 19 & 21 (4gr); minggu ke 23 & 25 (6gr); minggu ke 27, 29 & 31 (8gr)
> POC NASA Mulai minggu ke 1 – 40 (1-2cc/lt air perbibit disiramkan 1-2 minggu sekali).

Catatan : Akan Lebih baik pembibitan diselingi/ditambah SUPER NASA 1-3 kali dengan dosis 1 botol untuk + 400 bibit. 1 botol SUPER NASA diencerkan dalam 4 liter (4000 ml) air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 1 liter air diberi 10 ml larutan induk tadi untuk penyiraman

3.2. Teknik Penanaman
3.2.1. Penentuan Pola Tanaman
Pola tanam dapat monokultur ataupun tumpangsari. Tanaman penutup tanah (legume cover crop LCC) pada areal tanaman kelapa sawit sangat penting karena dapat memperbaiki sifat-sifat fisika, kimia dan biologi tanah, mencegah erosi, mempertahankan kelembaban tanah dan menekan pertumbuhan tanaman pengganggu (gulma). Penanaman tanaman kacang-kacangan sebaiknya dilaksanakan segera setelah persiapan lahan selesai.

3.2.2. Pembuatan Lubang Tanam
Lubang tanam dibuat beberapa hari sebelum tanam dengan ukuran 50×40 cm sedalam 40 cm. Sisa galian tanah atas (20 cm) dipisahkan dari tanah bawah. Jarak 9x9x9 m. Areal berbukit, dibuat teras melingkari bukit dan lubang berjarak 1,5 m dari sisi lereng.

3.2.3. Cara Penanaman
Penanaman pada awal musim hujan, setelah hujan turun dengan teratur. Sehari sebelum tanam, siram bibit pada polibag. Lepaskan plastik polybag hati-hati dan masukkan bibit ke dalam lubang. Taburkan Natural GLIO yang sudah dikembangbiakkan dalam pupuk kandang selama + 1 minggu di sekitar perakaran tanaman. Segera ditimbun dengan galian tanah atas. Siramkan POC NASA secara merata dengan dosis ± 5-10 ml/ liter air setiap pohon atau semprot (dosis 3-4 tutup/tangki). Hasil akan lebih bagus jika menggunakan SUPER NASA. Adapun cara penggunaan SUPER NASA adalah sebagai berikut: 1 botol SUPER NASA diencerkan dalam 2 liter (2000 ml) air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 1 liter air diberi 10 ml larutan induk tadi untuk penyiraman setiap pohon.

3.3. Pemeliharaan Tanaman
3.3.1. Penyulaman dan Penjarangan
Tanaman mati disulam dengan bibit berumur 10-14 bulan. Populasi 1 hektar + 135-145 pohon agar tidak ada persaingan sinar matahari.

3.3.2. Penyiangan
Tanah di sekitar pohon harus bersih dari gulma.

3.3.3. Pemupukan
Anjuran pemupukan sebagai berikut :

Pupuk Makro

Urea 1. Bulan ke 6, 12, 18, 24, 30 & 36
2. Bulan ke 42, 48, 54, 60 dst
225 kg/ha
1000 kg/ha

TSP 1. Bulan ke 6, 12, 18, 24, 30 & 36
2. Bulan ke 48 & 60
115 kg/ha
750 kg/ha

MOP/KCl 1. Bulan ke 6, 12, 18, 24, 30 & 36
2. Bulan ke 42, 48, 54, 60 dst
200 kg/ha
1200 kg/ha

Kieserite 1. Bulan ke 6, 12, 18, 24, 30 & 36
2. Bulan ke 42, 48, 54, 60 dst
75 kg/ha
600 kg/ha

Borax 1. Bulan ke 6, 12, 18, 24, 30 & 36
2. Bulan ke 42, 48, 54, 60 dst
20 kg/ha
40 kg/ha

NB. : Pemberian pupuk pertama sebaiknya pada awal musim hujan (September – Oktober) dan kedua di akhir musim hujan (Maret- April).

POC NASA
a. Dosis POC NASA mulai awal tanam :
0-36 bln 2-3 tutup/ diencerkan secukupnya dan siramkan sekitar pangkal batang, setiap 4 – 5 bulan sekali
>36 bln 3-4 tutup/ diencerkan secukupnya dan siramkan sekitar pangkal batang, setiap 3 – 4 bulan sekali

b. Dosis POC NASA pada tanaman yang sudah produksi tetapi tidak dari awal memakai POC NASA
Tahap 1 : Aplikasikan 3 – 4 kali berturut-turut dengan interval 1-2 bln. Dosis 3-4 tutup/ pohon
Tahap 2 : Aplikasikan setiap 3-4 bulan sekali. Dosis 3-4 tutup/ pohon
Catatan: Akan Lebih baik pemberian diselingi/ditambah SUPER NASA 1-2 kali/tahun dengan dosis 1 botol untuk + 200 tanaman. Cara lihat Teknik Penanaman (Point 3.2.3.)

3.3.4. Pemangkasan Daun
Terdapat tiga jenis pemangkasan yaitu:
a. Pemangkasan pasir
Membuang daun kering, buah pertama atau buah busuk waktu tanaman berumur 16-20 bulan.
b. Pemangkasan produksi
Memotong daun yang tumbuhnya saling menumpuk (songgo dua) untuk persiapan panen umur 20-28 bulan.
c. Pemangkasan pemeliharaan
Membuang daun-daun songgo dua secara rutin sehingga pada pokok tanaman hanya terdapat sejumlah 28-54 helai.

3.3.5. Kastrasi Bunga
Memotong bunga-bunga jantan dan betina yang tumbuh pada waktu tanaman berumur 12-20 bulan.

3.3.6. Penyerbukan Buatan
Untuk mengoptimalkan jumlah tandan yang berbuah, dibantu penyerbukan buatan oleh manusia atau serangga.
a. Penyerbukan oleh manusia
Dilakukan saat tanaman berumur 2-7 minggu pada bunga betina yang sedang represif (bunga betina siap untuk diserbuki oleh serbuk sari jantan). Ciri bunga represif adalah kepala putik terbuka, warna kepala putik kemerah-merahan dan berlendir.

Cara penyerbukan:
1. Bak seludang bunga.
2. Campurkan serbuk sari dengan talk murni ( 1:2 ). Serbuk sari diambil dari pohon yang baik dan biasanya sudah dipersiapkan di laboratorium, semprotkan serbuk sari pada kepala putik dengan menggunakan baby duster/puffer.
b. Penyerbukan oleh Serangga Penyerbuk Kelapa Sawit
Serangga penyerbuk Elaeidobius camerunicus tertarik pada bau bunga jantan. Serangga dilepas saat bunga betina sedang represif. Keunggulan cara ini adalah tandan buah lebih besar, bentuk buah lebih sempurna, produksi minyak lebih besar 15% dan produksi inti (minyak inti) meningkat sampai 30%.

3.4. Hama dan Penyakit
3.4.1. Hama
a. Hama Tungau
Penyebab: tungau merah (Oligonychus). Bagian diserang adalah daun. Gejala: daun menjadi mengkilap dan berwarna bronz. Pengendalian: Semprot Pestona atau Natural BVR.

b. Ulat Setora
Penyebab: Setora nitens. Bagian yang diserang adalah daun. Gejala: daun dimakan sehingga tersisa lidinya saja. Pengendalian: Penyemprotan dengan Pestona.

3.4.2. Penyakit
a. Root Blast
Penyebab: Rhizoctonia lamellifera dan Phythium Sp. Bagian diserang akar. Gejala: bibit di persemaian mati mendadak, tanaman dewasa layu dan mati, terjadi pembusukan akar. Pengendalian: pembuatan persemaian yang baik, pemberian air irigasi di musim kemarau, penggunaan bibit berumur lebih dari 11 bulan. Pencegahan dengan pengunaan Natural GLIO.

b. Garis Kuning
Penyebab: Fusarium oxysporum. Bagian diserang daun. Gejala: bulatan oval berwarna kuning pucat mengelilingi warna coklat pada daun, daun mengering. Pengendalian: inokulasi penyakit pada bibit dan tanaman muda. Pencegahan dengan pengunaan Natural GLIO semenjak awal.

c. Dry Basal Rot
Penyebab: Ceratocyctis paradoxa. Bagian diserang batang. Gejala: pelepah mudah patah, daun membusuk dan kering; daun muda mati dan kering. Pengendalian: adalah dengan menanam bibit yang telah diinokulasi penyakit.
Catatan : Jika pengendalian hama penyakit dengan menggunakan pestisida alami belum mengatasi dapat dipergunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan pestisida kimia lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki. Penyemprotan herbisida (untuk gulma) agar lebih efektif dan efisien dapat di campur Perekat Perata AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki .

3.5. Panen
3.5.1. Umur Panen
Mulai berbuah setelah 2,5 tahun dan masak 5,5 bulan setelah penyerbukan. Dapat dipanen jika tanaman telah berumur 31 bulan, sedikitnya 60% buah telah matang panen, dari 5 pohon terdapat 1 tandan buah matang panen. Ciri tandan matang panen adalah sedikitnya ada 5 buah yang lepas/jatuh dari tandan yang beratnya kurang dari 10 kg atau sedikitnya ada 10 buah yang lepas dari tandan yang beratnya 10 kg atau lebih.
Nama : setyo pujo l
Kelas : 4A3
Nis : 6142
BUDIDAYA KELAPA SAWIT (Elaeis guineesis)

I. PENDAHULUAN
Agribisnis kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.), baik yang berorientasi pasar lokal maupun global akan berhadapan dengan tuntutan kualitas produk dan kelestarian lingkungan selain tentunya kuantitas produksi. PT. Natural Nusantara berusaha berperan dalam peningkatan produksi budidaya kelapa sawit secara Kuantitas, Kualitas dan tetap menjaga Kelestarian lingkungan (Aspek K-3).

II. SYARAT PERTUMBUHAN
2.1. Iklim
Lama penyinaran matahari rata-rata 5-7 jam/hari. Curah hujan tahunan 1.500-4.000 mm. Temperatur optimal 24-280C. Ketinggian tempat yang ideal antara 1-500 m dpl. Kecepatan angin 5-6 km/jam untuk membantu proses penyerbukan.
2.2. Media Tanam
Tanah yang baik mengandung banyak lempung, beraerasi baik dan subur. Berdrainase baik, permukaan air tanah cukup dalam, solum cukup dalam (80 cm), pH tanah 4-6, dan tanah tidak berbatu. Tanah Latosol, Ultisol dan Aluvial, tanah gambut saprik, dataran pantai dan muara sungai dapat dijadikan perkebunan kelapa sawit.

III. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
3.1. Pembibitan
3.1.1. Penyemaian
Kecambah dimasukkan polibag 12×23 atau 15×23 cm berisi 1,5-2,0 kg tanah lapisan atas yang telah diayak. Kecambah ditanam sedalam 2 cm. Tanah di polibag harus selalu lembab. Simpan polibag di bedengan dengan diameter 120 cm. Setelah berumur 3-4 bulan dan berdaun 4-5 helai bibit dipindahtanamkan.
Bibit dari dederan dipindahkan ke dalam polibag 40×50 cm setebal 0,11 mm yang berisi 15-30 kg tanah lapisan atas yang diayak. Sebelum bibit ditanam, siram tanah dengan POC NASA 5 ml atau 0,5 tutup per liter air. Polibag diatur dalam posisi segitiga sama sisi dengan jarak 90×90 cm.

3.1.2. Pemeliharaan Pembibitan
Penyiraman dilakukan dua kali sehari. Penyiangan 2-3 kali sebulan atau disesuaikan dengan pertumbuhan gulma. Bibit tidak normal, berpenyakit dan mempunyai kelainan genetis harus dibuang. Seleksi dilakukan pada umur 4 dan 9 bulan.
Pemupukan pada saat pembibitan sebagai berikut :
Pupuk Makro
> 15-15-6-4 Minggu ke 2 & 3 (2 gram); minggu ke 4 & 5 (4gr); minggu ke 6 & 8 (6gr); minggu ke 10 & 12 (8gr)
> 12-12-17-2 Mingu ke 14, 15, 16 & 20 (8 gr); Minggu ke 22, 24, 26 & 28 (12gr), minggu ke 30, 32, 34 & 36 (17gr), minggu ke 38 & 40 (20gr).
> 12-12-17-2 Minggu ke 19 & 21 (4gr); minggu ke 23 & 25 (6gr); minggu ke 27, 29 & 31 (8gr)
> POC NASA Mulai minggu ke 1 – 40 (1-2cc/lt air perbibit disiramkan 1-2 minggu sekali).

Catatan : Akan Lebih baik pembibitan diselingi/ditambah SUPER NASA 1-3 kali dengan dosis 1 botol untuk + 400 bibit. 1 botol SUPER NASA diencerkan dalam 4 liter (4000 ml) air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 1 liter air diberi 10 ml larutan induk tadi untuk penyiraman

3.2. Teknik Penanaman
3.2.1. Penentuan Pola Tanaman
Pola tanam dapat monokultur ataupun tumpangsari. Tanaman penutup tanah (legume cover crop LCC) pada areal tanaman kelapa sawit sangat penting karena dapat memperbaiki sifat-sifat fisika, kimia dan biologi tanah, mencegah erosi, mempertahankan kelembaban tanah dan menekan pertumbuhan tanaman pengganggu (gulma). Penanaman tanaman kacang-kacangan sebaiknya dilaksanakan segera setelah persiapan lahan selesai.

3.2.2. Pembuatan Lubang Tanam
Lubang tanam dibuat beberapa hari sebelum tanam dengan ukuran 50×40 cm sedalam 40 cm. Sisa galian tanah atas (20 cm) dipisahkan dari tanah bawah. Jarak 9x9x9 m. Areal berbukit, dibuat teras melingkari bukit dan lubang berjarak 1,5 m dari sisi lereng.

3.2.3. Cara Penanaman
Penanaman pada awal musim hujan, setelah hujan turun dengan teratur. Sehari sebelum tanam, siram bibit pada polibag. Lepaskan plastik polybag hati-hati dan masukkan bibit ke dalam lubang. Taburkan Natural GLIO yang sudah dikembangbiakkan dalam pupuk kandang selama + 1 minggu di sekitar perakaran tanaman. Segera ditimbun dengan galian tanah atas. Siramkan POC NASA secara merata dengan dosis ± 5-10 ml/ liter air setiap pohon atau semprot (dosis 3-4 tutup/tangki). Hasil akan lebih bagus jika menggunakan SUPER NASA. Adapun cara penggunaan SUPER NASA adalah sebagai berikut: 1 botol SUPER NASA diencerkan dalam 2 liter (2000 ml) air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 1 liter air diberi 10 ml larutan induk tadi untuk penyiraman setiap pohon.

3.3. Pemeliharaan Tanaman
3.3.1. Penyulaman dan Penjarangan
Tanaman mati disulam dengan bibit berumur 10-14 bulan. Populasi 1 hektar + 135-145 pohon agar tidak ada persaingan sinar matahari.

3.3.2. Penyiangan
Tanah di sekitar pohon harus bersih dari gulma.

3.3.3. Pemupukan
Anjuran pemupukan sebagai berikut :

Pupuk Makro

Urea 1. Bulan ke 6, 12, 18, 24, 30 & 36
2. Bulan ke 42, 48, 54, 60 dst
225 kg/ha
1000 kg/ha

TSP 1. Bulan ke 6, 12, 18, 24, 30 & 36
2. Bulan ke 48 & 60
115 kg/ha
750 kg/ha

MOP/KCl 1. Bulan ke 6, 12, 18, 24, 30 & 36
2. Bulan ke 42, 48, 54, 60 dst
200 kg/ha
1200 kg/ha

Kieserite 1. Bulan ke 6, 12, 18, 24, 30 & 36
2. Bulan ke 42, 48, 54, 60 dst
75 kg/ha
600 kg/ha

Borax 1. Bulan ke 6, 12, 18, 24, 30 & 36
2. Bulan ke 42, 48, 54, 60 dst
20 kg/ha
40 kg/ha

NB. : Pemberian pupuk pertama sebaiknya pada awal musim hujan (September – Oktober) dan kedua di akhir musim hujan (Maret- April).

POC NASA
a. Dosis POC NASA mulai awal tanam :
0-36 bln 2-3 tutup/ diencerkan secukupnya dan siramkan sekitar pangkal batang, setiap 4 – 5 bulan sekali
>36 bln 3-4 tutup/ diencerkan secukupnya dan siramkan sekitar pangkal batang, setiap 3 – 4 bulan sekali

b. Dosis POC NASA pada tanaman yang sudah produksi tetapi tidak dari awal memakai POC NASA
Tahap 1 : Aplikasikan 3 – 4 kali berturut-turut dengan interval 1-2 bln. Dosis 3-4 tutup/ pohon
Tahap 2 : Aplikasikan setiap 3-4 bulan sekali. Dosis 3-4 tutup/ pohon
Catatan: Akan Lebih baik pemberian diselingi/ditambah SUPER NASA 1-2 kali/tahun dengan dosis 1 botol untuk + 200 tanaman. Cara lihat Teknik Penanaman (Point 3.2.3.)

3.3.4. Pemangkasan Daun
Terdapat tiga jenis pemangkasan yaitu:
a. Pemangkasan pasir
Membuang daun kering, buah pertama atau buah busuk waktu tanaman berumur 16-20 bulan.
b. Pemangkasan produksi
Memotong daun yang tumbuhnya saling menumpuk (songgo dua) untuk persiapan panen umur 20-28 bulan.
c. Pemangkasan pemeliharaan
Membuang daun-daun songgo dua secara rutin sehingga pada pokok tanaman hanya terdapat sejumlah 28-54 helai.

3.3.5. Kastrasi Bunga
Memotong bunga-bunga jantan dan betina yang tumbuh pada waktu tanaman berumur 12-20 bulan.

3.3.6. Penyerbukan Buatan
Untuk mengoptimalkan jumlah tandan yang berbuah, dibantu penyerbukan buatan oleh manusia atau serangga.
a. Penyerbukan oleh manusia
Dilakukan saat tanaman berumur 2-7 minggu pada bunga betina yang sedang represif (bunga betina siap untuk diserbuki oleh serbuk sari jantan). Ciri bunga represif adalah kepala putik terbuka, warna kepala putik kemerah-merahan dan berlendir.

Cara penyerbukan:
1. Bak seludang bunga.
2. Campurkan serbuk sari dengan talk murni ( 1:2 ). Serbuk sari diambil dari pohon yang baik dan biasanya sudah dipersiapkan di laboratorium, semprotkan serbuk sari pada kepala putik dengan menggunakan baby duster/puffer.
b. Penyerbukan oleh Serangga Penyerbuk Kelapa Sawit
Serangga penyerbuk Elaeidobius camerunicus tertarik pada bau bunga jantan. Serangga dilepas saat bunga betina sedang represif. Keunggulan cara ini adalah tandan buah lebih besar, bentuk buah lebih sempurna, produksi minyak lebih besar 15% dan produksi inti (minyak inti) meningkat sampai 30%.

3.4. Hama dan Penyakit
3.4.1. Hama
a. Hama Tungau
Penyebab: tungau merah (Oligonychus). Bagian diserang adalah daun. Gejala: daun menjadi mengkilap dan berwarna bronz. Pengendalian: Semprot Pestona atau Natural BVR.

b. Ulat Setora
Penyebab: Setora nitens. Bagian yang diserang adalah daun. Gejala: daun dimakan sehingga tersisa lidinya saja. Pengendalian: Penyemprotan dengan Pestona.

3.4.2. Penyakit
a. Root Blast
Penyebab: Rhizoctonia lamellifera dan Phythium Sp. Bagian diserang akar. Gejala: bibit di persemaian mati mendadak, tanaman dewasa layu dan mati, terjadi pembusukan akar. Pengendalian: pembuatan persemaian yang baik, pemberian air irigasi di musim kemarau, penggunaan bibit berumur lebih dari 11 bulan. Pencegahan dengan pengunaan Natural GLIO.

b. Garis Kuning
Penyebab: Fusarium oxysporum. Bagian diserang daun. Gejala: bulatan oval berwarna kuning pucat mengelilingi warna coklat pada daun, daun mengering. Pengendalian: inokulasi penyakit pada bibit dan tanaman muda. Pencegahan dengan pengunaan Natural GLIO semenjak awal.

c. Dry Basal Rot
Penyebab: Ceratocyctis paradoxa. Bagian diserang batang. Gejala: pelepah mudah patah, daun membusuk dan kering; daun muda mati dan kering. Pengendalian: adalah dengan menanam bibit yang telah diinokulasi penyakit.
Catatan : Jika pengendalian hama penyakit dengan menggunakan pestisida alami belum mengatasi dapat dipergunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan pestisida kimia lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki. Penyemprotan herbisida (untuk gulma) agar lebih efektif dan efisien dapat di campur Perekat Perata AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki .

3.5. Panen
3.5.1. Umur Panen
Mulai berbuah setelah 2,5 tahun dan masak 5,5 bulan setelah penyerbukan. Dapat dipanen jika tanaman telah berumur 31 bulan, sedikitnya 60% buah telah matang panen, dari 5 pohon terdapat 1 tandan buah matang panen. Ciri tandan matang panen adalah sedikitnya ada 5 buah yang lepas/jatuh dari tandan yang beratnya kurang dari 10 kg atau sedikitnya ada 10 buah yang lepas dari tandan yang beratnya 10 kg atau lebih.

TUGAS KKPI

April 11, 2011 pukul 2:31 am | Ditulis dalam Uncategorized | Tinggalkan komentar

1. KOMODITAS PERUSAHAAN PI
Perusahaan Known You Seed Indonesia bergerak di bidang pembenihan. Cara pngelolaannya dilakuka dengan cara polinasi. Polinasi itu sendiri merupakan proses penempelan serbuk sari ke kepala putik.dengan cara polinasi benih yang didapat mempunyai keturunan F1 atau masih sama seperti induknya.beberapa macam komoditas tanaman yang diperbanyak melalui polinasi oleh perusahaan perbenihan yang terletak di wonosobo yaitu timun, lobak, kacang panjang, labu, tomat, cabai kriting, cabai rawit, melon, pare,semangka, dll.
PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
Pembibitan
a.siapakan alat dan bahan
b.campur cocopit dengan pupuk kandang yang telah diayak dengan perbandingan 2 : 1.
c.masukkan kedalam tray yang telah disiapakan kemudian padatkan dan disiram air sampai benar – benar basah.
d.pindah tray – tray tersebut ketempat penyemaian benih timun.
e.setelah disemai kemudian dipindah lagi ke tempat pembibian.
f.bibit yang telah cukup umur siap untuk dipindah ke lahan.
Pemeliharaan Tanaman
– Tanaman yang rusak atau mati dicabut dan segera disulam dengan tanaman yang baik.
– Bersihkan gulma (bisa bersama waktu pemupukan).
– Pasang ajir pada 5 hst ( hari setelah tanam ) untuk merambatkan tanaman.
– Daun yang terlalu lebat dipangkas, dilakukan 3 minggu setelah tanam pada pagi atau sore hari.
– Pengairan dan Penyiraman rutin dilakukan setiap pagi dan sore hari dengan cara di siram atau menggenangi lahan selama 15-30 menit. -Selanjutnya pengairan hanya dilakukan jika diperlukan dan diintensifkan kembali pada masa pembungaan dan pembuahan.
Teknik polinasi
a.siapakan alat dan bahan yang digunakan.
b.ambil bunga jantan yang telah di peram selama 1 malam.
c.buka bunga betina yang telah ditutup dengan hong-hong kemarin sore.
d.buang kelopak bunga jantan dan betina
e.empelkan serbuk sari ke kepala putik.
f.tutup dengan kertas yang telah disediakan perusahaan.
g.tandai dengan menggunakan karet bahwa bunga tersebut telah dipolinasi.
Panen
1. Ciri dan Umur Panen
Buah mentimun yang diambil bijinya berumur 87-90.atau buah sudah benar- benar tua dipohon dan berwarna kuning.
2. Cara Panen
Buah dipanen di pagi hari sebelum jam 9.00 dengan cara memotong tangkai buah dengan pisau tajam atau gunting panen.
2. Penanganan Quality Control tempat PI
Benih yang sudah disortasi kemudian dibawa ke lab Quality control untuk diuji kandungan air dalam benih dan daya tumbuh benih tersebut. Keadaan ruangan pun harus steril karena sangat mempengaruhi keberhasilan dalam proses uji quality control benih. Beberapa cara yang dilakukan untuk uji daya kecambah sebagai berikut ;
Cara 1
Benih yang telah disiapkan sebanyak 400 biji dan dibagi mnjadi 4 dimasukkan dalm petidris yang sbelumnya telah dimasukkan kertasmeram yang tlah dibasahi.benih tersebut di tata rapi agar memudahkan saat pengcekkan benih. Kemudian dimasukkan dalm mesin germinator dengan suhu yang telah di tetapkan Yaitu 30 – 33 derajad celcius.
Cara 2
Dengan cara gulung yaitu benih sbanyak 500 biji di bagi menjadi 5 dan di tata cara zigzag sebanyak 100 biji diatas kertas buram yang telah dibasahi sebanyak 3 lembar.bji tersebut digulung secara hati – hati agar benih tidak keluar.setelah itu diberi tanggal dan kode untuk memudahkan dalam pengecekan.gulungan gulungan tersebut dimasukkan dalam mesin germinator dengan suhu tertentu. Pengecekan dilakukan 3 hari sekali dalm jangka waktu 1 minggu.hasil pengecekan mencakup jumalh benih yang tumbuh kemudian disi dalam table benih..
Cara 3
Dengan menyemai benih yang kemudian di tanam dilahan yang sudah disediakan.untuk mengetahui daya tumbuh benih tersebut dengan menghitung tinggi tanaman, diameter batang, lebar daun, panjang daun, diameter buah, panjang buah, pamjang tangkai daun, warna batang, warna daun, warna buah.
3. Penanganan limbah perusahaan tempat PI
Untuk penanganan limbah perusahaan di PT KNOWN YOU SEED INDONESIA dilakukan dengan beberapa cara sesuai dengan limbah yang dihasilkan. Limbah yang dihasilakn perusahaan itu berupa sisa – sisa kulit buah yang kemudian ditumpuk jadi satu untuk dilembutkan dengan cara dicacah cacah untuk dijadikan kompos. Dan ada limbah yang berasal dari bongkaran lahan seperti mulza biasanya di bakar atau digunakan untuk penutup tempat pembibitan. Dalam perusahaan juga bnyak terdapat botol dan plastic pestisida yang sudah tidak kepakai. Penanganan limbah – imbah tersebut biasanya digunakan untuk perangkap lalat dengan di olesi gramor dan diletakkan diantara tanaman atau pinggir – pinggir screnn untuk limbah seperti botol sedangkan untuk limbah plastic dibakar.dan untuk limbah tanaman hasil bongkaran karena tidak masuk selaksi ataupun memang sudah tidak layak untuk di budidayakan biasanya di kumpulkan dalam karung kemudian di buang dalam kompos dan ada juga yang langsung di bakar.
4. HRD DAN STANDARD PEGAWAI PERUSAHAAN TEMPAT PI
Untuk HRD dan standart pegawai di PT, KNOWN TOU SEED INDONESIA minimal dia harus bisa baca dan tulis bahasa mandarin karena perusahaan tersebut merupakan cabang dari PT. KNOWN YOU SEED yang berpusat di Taiwan. Selain itu usia juga sebagai syarat untuk dapat bekerja di perusahaan tersebut minimal berusia 30 tahun.karena perusahaan bergerak di bidang benih maka pegawai minimal berpendidikan :
1). S1 segala jurusan,
2). D3 dibidang pertanian
3). S1 dibidang konsentrasi teknologi benih
4). S1 pertanian
Dan seseorang yang bekerja di perusahaan tersebut harus memeiliki kendaraan sendiri (sim c), paham pertanian dan perkembangannya artinya dia mampu menguasai seluruh ilmu dibidang pertanian dan mengetahui celah dalam pemasaran produk, pegawai juga harus mampu menguasai bahasa inggris aktif, dan pegawai prusahaan harus bisa menerapkan sikap jujur, loyal, tanggung jawab dan mampu bekerja sama dengan tim.serta bersedia di tempatkan di wilayah jawa tengah dan D.I Yogyakarta.
Bagi mereka yang telah masuk di PT.NOWN YOUSEEED INDONESIA dan telah menjadi pegawai namun belum menyelesaikan sekolahnya untuk ijasah dapat menyusul. Dan sebelum diangkat menjadi karyawan dia harus menjalankan training selama 6 bulan.
5. Produk hasil olah dan sasaran pemakai local/Eksport/ Import Perusahaan Tempat PI
Produk hasil olah di PT.Known You Seed Indonesia berupa benih.Macam-macam benih yang di produksi antara lain:
• Benih cabai
• Benih Timun
• Benih lobak
• Benih Melon
• Benih labu
• Benih tomat
• Dll.
Benih tersebut telah di produksi dan merupakan keturunan nomer 1 ( F1) yang telah di seleksi dan kemudian di kemas secara rapi dan siap untuk di pasarkan.
Benih-benih tersebut di pasarkan di beberapa Kota besar di jawa seperti Wonosobo,Semarang,DIY,Jakarta,Bandung,Surabaya,dan di luar Jawa seperti Bali ,Sumatra,Kalimantan,Sulawesi serta ada yang di eksport ke luar negeri yaitu Singapura ,Malaysia,Taiwan,Tailand dan Filiphina.Selain itu perusahaan juga menerima pesanan dalam jumlah banyak.
Perusahaan juga masih mendatangkan benih jantan atau khusus dari Taiwan yang di gunakan sebagai bahan untuk induk jantan yang bunganya digunakan untuk proses penyerbukan ke kepala putik induk betina sehingga menghasilkan benih F1.
6. POLA SISTEM PEMASARANAN PRODUK ATAU JASA PERUSAHAAN TEMPAT PI
System pemasaran produk dalam perusahaan benih known you seed dapat dilakukan dengan cara telephon atau melalui fax atau memesan langsung ke perusahaan. Maka perusahaan akan menyediakan produk yang dipesan. Perusahaan akan mengirim dengan jasa pengiriman apabila yang memesan berada di luar kota. Dan akan dikirim secara langsung apabila pemesan berada disekitar perusahaan. daerah pemasaran produknya antara lain Kendal, jepara, magelang, purworejo, banjarnegara, purwokerto, batang.
7. KERJASAMA, ANAK BINAAN USAHA DARI PERUSAHAAN TEMPAT PI
Perusahaan yang berkantor di wonosobo mempunyai cabang yang berada di daerah jawa tengah yaitu PT. KNOWM YOU SEED Purworejo. Dan pusat kantor besar berada di Taiwan. Pola kerjasama ini berupa saling memenuhi kebutuhan apabila dalam memenuhi pesanan masih ada kekurangan. Dan saling membantu dalam penjualan produk yang dihasilkan. Perusahaan juga membuka kerjasama dengan sekolah sekolah pertanian di jawa tengah. Yaitu dengan membantu dalam pembelajaran siswa siswi untuk memperoleh pengalaman di dunia usaha.serta perusahaan mnegadakan rekrutmen bagi siswa siswi yang dinilai perusahaan telah memenuhi standart untuk bekerja diperusahaan tersebut. Perusahaan juga menempatkan anak binaan yang telah dibekali oleh perusahaan sesuai dengan bidanganya seperti di bagian administrasi, marketing, quality control,dan mandor kebun.
8. KEPEDULIAN KE LINGKUNGAN SEKITAR PERUSAHAAN TEMPAT PI ( BEA SISWA, REKRUIT TENAGA KERJA, DANA SOSIAL. PENGADIAN MASYARAKAT)
Kepedulian terhadap lingkungan sekitar PT. Known You Seed Indonesia yaitu dengan mengadakan kebersihan yang dilakukan setiap 2 kali dalam satu bulan. Perusahaan juga memberi dana social kepada masyarakat sekitar perusahaan untuk pembangunan desa. Selain itu perusahaan juga membagi hasil panen seperti buah melon, semangka, labu dll. Yang telah diambil bijinya karena perusahaan ini bergerak di bidang pembenihan jadi daging buahnya tidak digunakan perusahaan hanya diambil bijinya saja. Perusahaan juga mengadakan recruitmen untuk tenaga kerja di lahan yang diambil dari desa desa di sekitar perusahaan dengan diberi imbalan yang sesuai dengan pekerjaanya.

budidaya mangga

Maret 6, 2010 pukul 3:54 am | Ditulis dalam Uncategorized | Tinggalkan komentar

Nama :Setyo P Kelas :3A3 NIS :6142 BUDIDAYA MANGGA GADUNG Family:Anacardiaceae Deskripsi Mangga ini banyak ditemukan di sentral produksi mangga di Jawa Timur, yaitu di Probolinggo. Jenis mangga ini cukup populer di kalangan penggemar buah mangga. Rasanya yang manis seperti mangga arumanis merupakan salah satu keistimewaannya. Bentuk buahnya pun mirip dengan mangga arumanis, yaitu bulat panjang, berlekuk, dan berparuh jelas. Kulit buahnya berwarna hijau – meskipun_ buah sudah tua – dengan bintik-bintik kelenjar berwarna keputihan. Daging buah tebal dan berwarna kuning kemerahan. Rasanya manis segar dan aromanya harum. Ukuran buahnya termasuk agak besar, berat rata-rata 400-450 g. Manfaat : Sebagai buah meja atau sebagai minuman. Syarat Tumbuh Tanaman mangga termasuk tanaman dataran rendah. Tanaman ini dapat tumbuh dan berkembang baik di daerah dengan ketinggian antara 0-300 m di atas permukaan laut. Meskipun demikian, tanaman ini juga masih dapat tumbuh sampai ketinggian 1.300 m di atas permukaan laut. Daerah dengan curah hujan antara 750-2.250 mm per tahun dan temperatur 24-27° C merupakan tempat tumbuh yang baik untuk tanaman buah ini. Jenis tanah yang disukainya adalah tanah yang gembur, berdrainase baik, ber-pH antara 5,5-6, dan dengan kedalaman air tanah antara 50-150 cm. Pedoman Budidaya Perbanyakan tanaman: Umumnya, tanaman mangga diperbanyak dengan okulasi, walaupun dapat pula dengan sambung pucuk dan cangkok. Sebagai batang bawah digunakan semai mangga madu, cengkir (indramayu), dan bapang. Penggunaan bibit dari biji tidak dibenarkan, kecuali untuk batang bawah. Batang bawah yang tidak serasi (inkompatibel) berpengaruh kurang baik terhadap pertumbuhan dan pembuahan (produksi buah, bentuk buah, dan rasa daging buah) batang atas. Pembuatan bibit (semaian dan okulasi) biasanya langsung dilakukan di kebun. Kemudian, dipindahkan ke polibag setelah tinggi tunas sekitar 20 cm. Budi daya tanaman: Bibit ditanam dalam lubang tanam berukuran 60 cm x 60 cm x 50 cm dengan jarak tanam 8-12 m. Setiap lubang diberi pupuk kandang yang telah jadi sebanyak 1-2 blek bekas minyak tanah atau 20 kg. Bibit okulasi ditanam di lahan setelah mencapai ketinggian lebih dari 75 cm. Pupuk buatan yang diberikan berupa campuran 200 kg urea, 500 kg TSP (667 kg SP-36), dan 150 kg KCl per hektar atau 200 g urea, 500 g TSP, dan 150 g KCl per tanaman. Pemeliharaan a.PEMUPUKAN ~ Pupuk Kandang (PK) diberikan 1 kali pada awal musim hujan. Caranya dibenamkan disekitar pohon selebar tajuk tanaman atau menggali lubang pada sisi tanaman. Mangga umur 1 – 5 tahun diberi 30 kg PK, umur 6 – 15 tahun diberi 60 kg PK. Akan lebih optimal jika ditambahkan ~ ~ SUPERNASA atau jika pupuk kandang sulit dapat digunakan SUPERNASA dengan dosis : – Alternatif 1 : 0,5 sendok makan/ 5 lt air per tanaman. – Alternatif 2 : 1 botol SUPER NASA encerkan dalam 2 lt (2000 ml) air jadikan larutan induk. Kemudian setiap 1 lt air diberi 20 ml larutan induk tadi untuk menyiram per pohon. ~ Pemberian SUPERNASA selanjutnya dapat diberikan setiap 3 – 4 bulan sekali. ~ Penyemprotan POC NASA (4-5 ttp/tangki) atau lebih optimal POC NASA (3-4 ttp) + HORMONIK (1 ttp ) per tangki setiap 1 – 3 bulan sekali. ~ Pupuk NPK 2 kali setahun di awal (Nopember – Desember), akhir musim hujan (April – Mei) dosis sbb: Umur (th) PK (kg) Dosis Pupuk Makro (KG/Pohon) ZA TSP KCl 1 – 3 20 – 30 0.5 – 1 0.25-0.5 0.25-0.5 4 – 6 30 – 40 1 – 2 0.5 – 1 0.5 – 1 7 – 10 50 – 60 2 – 3 1 – 1.5 1 – 1.5 > 10 50 – 60 3 – 4 1.5 – 2 1.5 – 2 b.PEMANGKASAN Pangkas Bentuk (3 tahap) : Tahap I : umur 1 tahun setelah tanam pada musim hujan dengan memotong batang setinggi 50 – 60 cm dari permukaan tanah dan pemotongan di atas bidang sambungan. Dari cabang yang tumbuh dipelihara 3 cabang yang arahnya menyebar. Tahap II : pemangkasan dilakukan menghasilkan buah. Pemangkasan produksi dilaksanakan segera setelah panen. c.PENDANGIRAN Dilakukan 2 kali dalam setahun pada awal dan akhir musim hujan, dengan membalik tanah (pembumbunan) di sekitar kaca tanaman agar patogen yang ada dalam tanah mati. d.MULCHING (MULSA) Pemberian mulsa di akhir musim hujan, menggunakan jerami / sisa-sisa bekas pangkasan / tanaman sela. e.PENGENDALIAN GULMA Pengendalian gulma dilakukan minimal 3 kali setahun Hama dan Penyakit Hama yang merisaukan adalah penggerek batang (Cryptorrhynchus sp.) dan kumbang cicade (Idiocerus niueosparsus). Serangga hama pengisap Idiocerus sangat merusak bunga mangga hingga berguguran. Jumlah bunga betina rendah dengan pembuahan oleh tepung sari yang lemah. Serangan serangga (wereng) menyebabkan produksi mangga rendah. Hama ini dapat diatasi dengan semprotan insektisida sistemik Tamaron 0,2%. Pemberian insektisida melalui infus lebih dianjurkan untuk menghindari pengaruh jelek terhadap kumbang penyerbuknya. Penyakit yang sering menyerang, terutama di daerah beriklim basah adalah penyakit blendok (lh’plodia sp.), mati pucuk (Gloeosporium sp.), dan penyakit pascapanen (Botryodiplodia sp.) yang menyebabkan buah mangga cepat membusuk pada bagian pangkalnya. Namun, penyakit ini dapat menyerang batang sambungan bibit mangga bila kondisi lingkungan tanaman lembap dan dingin. Serangan Diplodia yang sangat merusak batang dapat diatasi dengan mengoleskan larutan Benlate 0,3% atau lisol 20-50% pada luka yang telah dibersihkan lebih dulu.jenis hama penyakit: a. Tip Borer, Clumetia transversa Ulat ini menggerek pucuk yang masih muda (flush) dan malai bunga dengan mengebor/menggerek tunas atau malai menuju ke bawah. Tunas daun atau malai bunga menjadi layu, kering akibatnya rusak dan transportasi unsur hara terhenti kemudian mati. Pengendalian; cabang tunas terinfeksi dipotong lalu dibakar, pendangiran untuk mematikan pupa, penyemprotan dengan PESTONA. b. Thrips ( Scirtothrips dorsalis ) Hama ini sering disebut thrips bergaris merah karena pada segment perut yang pertama terdapat suatu garis merah. Hama ini selain menyerang daun muda juga bunga dengan menusuk dan menghisap cairan dari epidermis daun dan buah. Tempat tusukan bisa menjadi sumber penyakit. Daun kelihatan seperti terbakar, warna coklat dan menggelinting. Apabila bunga diketok-ketok dengan tangan dan dibawahnya ditaruh alas dengan kertas putih akan terlihat banyak thrips yang jatuh. Pengendalian : tunas muda terserang dipotong lalu dibakar, tangkap dengan perangkap warna kuning, pemangkasan teratur, penyemprotan dengan BVR atau PESTONA c. Ulat Phylotroctis sp. Warna sedikit coklat (beda dengan Clumetia sp. yang warnanya hijau) sering menggerek pangkal calon malai bunga. Telur Phyloctroctis sp. menetas dan dewasa menyerang tangkai buah muda (pentil). Buah muda gugur karena lapisan absisi pada tangkai buah bernanah kehitaman. Aktif pada malam hari. Pengendalian dengan PESTONA. d. Seed Borer, Noorda albizonalis Hama ini menggerek buah pada bagian ujung atau tengah dan umumnya meninggalkan bekas kotoran dan sering menyebabkan buah pecah. Ulat ini langsung menggerek biji buah akibatnya buah busuk dan jatuh. Berbeda dengan Black Borer yang menggerek buah pada bagian pangkal buah. Lubang gerekan dapat sebagai sumber penyakit. Pengendalian : pembungkusan buah, kumpulkan buah terserang lalu dibakar, semprot dengan PESTONA. e. Wereng mangga ( Idiocerus sp.) Serangan terjadi saat malai bunga stadia bud elongation. Nimfa dan wereng dewasa menyerang secara bersamaan dengan menghisap cairan pada bunga, sehingga kering, penyerbukan dan pembentukan buah terganggu kemudian mati. Serangan parah terjadi jika didukung cuaca panas yang lembab. Hama ini dapat mengundang tumbuh dan berkembangnya penyakit embun jelaga (sooty mold) dengan dikeluarkan embun madu dari wereng yang dapat menyebabkan phytotoxic pada tunas, daun dan bunga. Pengendalian : pengasapan, penyemprotan BVR/PESTONA sebelum bunga mekar/pada sore hari. f. Lalat Buah ( Bractocera dorsalis ) Buah yang terserang mula-mula tampak titik hitam, di sekitar titik menjadi kuning, buah busuk serta terjadi perkembangan larva. Bersifat agravator yaitu memungkinkan serangan hama sekunder (Drosophilla sp.), jamur dan bakteri. Pengendalian : pembungkusan buah , pemasangan perangkap lalat buah. g. Penyakit Antraknose (Colletotrichum sp.) Terjadi bintik-bintik hitam pada flush, daun, malai dan buah. Serangan menghebat jika terlalu lembab, banyak awan, hujan waktu masa berbunga dan waktu malam hari timbul embun yang banyak. Apabila bunganya terserang maka seluruh panenan akan gagal karena bunga menjadi rontok. Pengendalian : pemangkasan, penanaman jangan terlalu rapat, bagian tanaman terserang dikumpulkan dan dibakar. h. Penyakit Recife, Diplodia recifensis Penyakit ini disebut juga Blendok, vektor penyakit ini adalah kumbang Xyleborus affinis. Kumbang ini membuat terowongan di batang/cabang kemudian dan cendawan Diplodia masuk ke dalam terowongan. Di luar tempat kumbang menggerek akan keluar blendok (getah). Penyakit mangga lainnya seperti embun jelaga (jamur Meliola mangiferae), kudis/scab (Elsinoe mangiferae), bercak karat merah (ganggang Cephaleuros sp.) Catatan : Jika Pengendalian hama dan penyakit dengan pestisida alami belum mengatasi, dapat digunakan pestisida kimia sesuai anjuran. Agar penyemprotan lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata AERO 810 dosis + 5 ml (0,5 tutup)per tangki. Penyemprotan herbisida (untuk gulma) agar lebih efektif dan efisien dapat di campur Perekat Perata AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki Panen dan Pasca Panen Buah mangga dipanen setelah tua benar. Cirinya, bagian pangkal buah telah membengkak rata dan warnanya mulai menguning. Pemungutan buah yang belum tua benar menyebabkan rasanya agak asam dan kelat (mutu rendah). Umur buah dipanen kira-kira 4-5 bulan (110-150 hari) sejak bunga mekar (anthesis). Pemetikan harus hati-hati, tidak boleh jatuh, dan getahnya tidak boleh mengenai buah mangga tersebut. Umumnya, tanaman mangga berbunga pada bulan Juli-Agustus. Buah matang dapat dipanen pada bulan September-Desember. Buah harus dibersihkan dari kutu, jelaga, dan getah yang menempel. Sumber: http://ayobertani.files.wordpress.com/2009/04/mangga.gif

Hello world!

Februari 6, 2010 pukul 4:17 am | Ditulis dalam Uncategorized | 1 Komentar

Welcome to WordPress.com. This is your first post. Edit or delete it and start blogging!

Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.
Entries dan komentar feeds.